A. Teknologi
Zero Generation – 4G
1. Zero
Generation
Teknologi 0G adalah teknologi
komunikasi yang mengawali terbentuknya generasi telekomunikasi yang berikutnya.
Sebenarnya teknologi ini pada awal ditemukan belum diberi nama dengan teknologi
0G (Zero Generation). Awal mulanya teknologi ini diberi nama dengan telepon
radio bergerak (mobile telephone radio).
Teknologi ini menggunakan
jaringan berbasis gelombang radio (radiotelephone) khusus yang artinya terpisah
dan tertutup dari jaringan lain yang sejenis serta dengan jangkauan jaringan
yang terbatas. Meskipun begitu, jaringan ini mampu terhubung dengan jaringan
telepon sekarang ini.
Sistem
telepon bergerak (mobile telephone) tersebut pada umumnya terpasang dalam mobil
atau truk, juga ada pula yang berbentuk seperti tas kantor. Bisanya, komponen
pemancar dan penerima atau transceiver (transmitter-receiver) terpasang dalam
bagasi kendaraan dan dihubungkan dengan “kepala” (dial, display, dan handset)
yang berada dekat tempat duduk pengemudi.
2. First
Generation
Teknologi
1G adalah teknologi nirkabel generasi pertama berupa telepon seluler
(cellphone, ada pula yang menyebutnya mobile phone). Teknologi ini adalah
standar untuk telepon seluler analog yang diperkenalkan sekitar 1980-an. Alat
komunikasi pada generasi teknologi ini awalnya digunakan untuk kepentingan
militer, namun dalam perkembangannya masyarakat umum yang menggunakan teknologi
komunikasi ini.
Teknik
komunikasi yang digunakan pada generasi ini adalah Frequency Division Multiple
Access (FDMA). Teknik ini memungkinkan pembagian alokasi frekuensi pada suatu
sel untuk digunakan setiap pelanggan yang ada di sel tersebut, maksudnya untuk
setiap pelanggan saat sedang melakukan pembicaraan akan memiliki frekuensi
sendiri yang berbeda dengan frekuensi pelanggan lain dalam sel yang sama.
Prinsip ini sama dengan cara kerja setiap stasiun radio yang menyiarkan
menggunakan frekuensi yang berbeda antara satu stasiun dengan stasiun yang
lainnya).
3. Second
Generation
Teknologi
2G adalah teknologi komunikasi generasi kedua yang muncul karena tuntutan pasar
dan kebutuhan akan kualitas yang semakin baik. Generasi 2G sudah menggunakan
teknologi digital, serta mekanisme Time Division Multiple Access (TDMA) dan
Code Division Multiple Access (CDMA) dalam teknik komunikasinya.
Teknologi
standar 2G yang berbasis TDMA salah satunya adalah GSM (Global System for
Mobile Communications). GSM adalah teknologi 2G berbasis TDMA yang dikembangkan
oleh study group yang bernama Groupe Special Mobile (GSM) untuk mempelajari dan
mengembangkan sistem telekomunikasi publik di Eropa. Pada tahun 1989, tugas ini
diserahkan kepada European Telecommunication Standards Institute (ETSI) dan GSM
fase I diluncurkan pada pertengahan 1991.
Alasan
munculnya GSM karena kebutuhan bersama terhadap satu sistem jaringan baru yang
dapat menjadi standar jaringan yang berlaku dan dapat diterapkan di seluruh
kawasan Eropa. Dalam sistem baru juga harus terdapat kemampuan yang dapat
mengantisipasi mobilitas pengguna serta kemampuan melayani lebih banyak
pengguna untuk menampung penambahan jumlah pengguna baru.
Jaringan
GSM merupakan jaringan yang paling banyak digunakan di dunia, pada tahun 1993,
sudah ada 36 jaringan GSM di 22 negara, dan akhir tahun 1993 berkembang menjadi
48 negara dengan 70 operator dan pelanggan berjumlah 1 milyar. Kini GSM di
gunakan di 212 negara dengan jumlah pelanggan mencapai 2 milyar di seluruh
dunia.
GSM
juga mendukung komunikasi data berkecepatan 14,4 Kbps (hanya cukup untuk
melayani SMS, download gambar, atau ringtone MIDI saja). Sedangkan teknologi
standar 2G yang berbasis CDMA adalah teknologi 2G berbasis CDMA yang beroperasi
pada dua kelas gelombang Band Class 0 (800 MHz) dan Band Class 1 (1900 MHz).
Diperkenalkan oleh Qualcomm pada pertengahan 1990-an dan di dukung oleh
AT&T, Motorola, Lucent, ALPS, GSIC, Prime Co, Samsung, Sony, US West,
Sprint, Bell Atlantic, dan Time Warner.
Generasi
2,75G dikenal dengan generasi EDGE. EDGE diperkenalkan oleh AT&T di Amerika
Serikat pada tahun 2003. Secara teknis sebetulnya EDGE telah memenuhi standar
3G yang ditetapkan oleh ITU. Teknologi ini dapat mengirimkan data lebih cepat
dari 2.5G.
4. Third
Generation
Teknologi 3G
terbagi menjadi GSM dan CDMA. Teknologi 3G sering
disebut dengan mobile broadband karena keunggulannya sebagai modem untuk internet yang dapat
dibawa ke mana saja. Perkembangan teknologi 3G secara komersial dimulai pada Oktober, 2001, ketika NTTDoCoMo dari Jepang dengan teknologi W-CDMA menjual produknya untuk pertama kali secara terbatas.
Kemudian disusul oleh SK Telecom, Korea Selatan pada tahun 2002 dengan teknologi
1xEV-DO, diikuti oleh KTF dari Korea Selatan dengan teknologi EV-DO.
Keberhasilan layanan 3 G di kedua negara ini disebabkan oleh faktor dukungan
pemerintah. Pemerintah Jepang tidak mengenakan biaya di muka (upfront fee) atas
penggunaan lisensi spektrum 3G atas operator-operator di Jepang (ada tiga
operator: NTT Docomo, KDDI dan Vodafone). Sedangkan pemerintah Korea Selatan,
walau pun mengenakan biaya di muka, memberikan insentif dan bantuan dalam
pengembangan nirkabel pita lebar (Korea Selatan adalah negara yang menggunakan
Cisco Gigabit Switch Router terbanyak di dunia) sebagai bagian dalam strategi
pengembangan infrastruktur.
Di Eropa,
dipelopori oleh British Telecom dan Telenor dengan teknologi W-CDMA pada Desember 2001. Di Amerika Serika jaringan 3G dipelopori oleh Monet
Mobile Networks dengan teknologi CDMA20001xEV-DO, diikuti oleh Verizon Wireless
pada tahun 2003. Di
Australia jaringan 3G komersial pertama kali diperkenalkan oleh Hutchinson
Telecommunication dengan nama Three pada bulan maret 2003. Pada bulan Desember 2007 jaringan 3G telah dioperasikan di 40 negara dan 154
jaringan HSDPA telah beroperasi di 71 negara, dan 200 juta pelanggan telah
terhubung melalui jaringan 3G.
Perkembangan
teknologi 3G
mengharuskan pengaturan spektrum secara
global, melalui penyediaan pita (band) yang lebih luas. Adanya teknologi 3G
sebagai hasil pengembangan teknologi generasi kedua, yaitu hasil perkembangan
evolusioner, yang masih menggunakan perangkat jaringan 2G yang diperluas dan hasil perkembangan revolusioner yang
memerlukan jaringan dan alokasi frekuensi yang sama
sekali baru. Secara evolusioner, IMT-2000 telah menerapkan dua macam evolusi ke
3G, yakni dari 2G CDMA standard IS-95 (cdmaOne) ke IMT-SC (cdma2000) dan dari
2G TDMA standars (GSM/IS-136) ke IMT-SC (EDGE). Secara revolusioner, IMT-2000
membangun alokasi spektrum yang baru terkait tuntutan saluran yang makin luas.
Generasi
3,5G merupakan pengembangan dari 3G yang memungkinkan pengiriman data lebih cepat. Perbandingan antara 3G dan 3,5G terlihat
jelas pada kecepatan transmisinya. Pada 3G, kecepatan transmisi maksimal
384kbps, sementara pada 3,5G kecepatan transmisi maksimal mencapai 3,6Mbps.
Generasi 3G dan 3,5G mendukung layanan video call yang memungkinkan
penelpon dan penerima saling bertatap muka.
5. Fourth
Generation
Belakangan
ini industri nirkabel mulai
mengembangkan teknologi 4G, meskipun sebenarnya teknologi 4G ini seperti Long
Term Evolution (LTE) hanya merupakan evolusi dari teknologi 3GPP dan Ultra
Mobile Broadband (UMB) berasal dari 3GPP2, sehingga sulit untuk membedakan
dengan jelas teknologi 3G dan 4 G. Salah satu teknolgoi 4G yaitu WiMax mobile standard telah diterima oleh ITU untuk
ditambahkan pada IMT-2000, sehingga teknologi baru ini masih digolongkan ke
dalam keluarga 3G.
International Telecommunication Union (ITU) sedang mempelajari kemampuan mobile
broadband yang disebut IMT-advanced yang disebut teknologi generasi keempat
(4G). Diharapkan ITU segera melaksanakan penggunaan IMT-2000 (3G) dan
IMT-Advanced (4G), konsekuensinya ITU harus menambah pita baik dibawah 1 GHz
maupun diatas 2GHz.
B.
PEMBAHASAN
1. Teknologi
OG, 0.5G (Zero Generation)
Teknologi 0G adalah
teknologi komunikasi yang mengawali terbentuknya generasi telekomunikasi yang
berikutnya. Sebenarnya teknologi ini pada awal ditemukan belum diberi nama
dengan teknologi 0G (Zero Generation). Awal mulanya teknologi ini diberi nama
dengan telepon radio bergerak (mobile telephone radio).
Teknologi ini
menggunakan jaringan berbasis gelombang radio (radiotelephone) khusus yang
artinya terpisah dan tertutup dari jaringan lain yang sejenis serta dengan
jangkauan jaringan yang terbatas. Meskipun begitu, jaringan ini mampu terhubung
dengan jaringan telepon sekarang ini.
Pada generasi 0G,
sistem telepon bergerak (mobile telephone) dapat dibedakan dari sistem telepon
radio awal (mobile telephone radio). Perbedaannya adalah pada sistem telepon
bergerak untuk melakukan komunikasi harus melalui jasa komersil Public Switched
Telephone Network (PSTN) yang berfungsi sebagai operator untuk mengarahkan
panggilan. Sedangkan pada sistem telepon radio tidak membutuhkan jaringan
tersebut, karena komunikasinya langsung dilakukan antara pengirim dan penerima
panggilan melalui jaringan tertutup. Sistem komunikasi telepon radio awal biasa
diaplikasikan pada jaringan radio polisi atau taksi. Sistem telepon radio ini
dikenal dengan nama dagang WCCs (Wireline Common Carriers, AKA telephone
companies), RCCs (Radio Common Carriers), dan two-way radio dealers.
Sistem telepon
bergerak (mobile telephone) tersebut pada umumnya terpasang dalam mobil atau
truk, juga ada pula yang berbentuk seperti tas kantor. Bisanya, komponen
pemancar dan penerima atau transceiver (transmitter-receiver) terpasang dalam
bagasi kendaraan dan dihubungkan dengan “kepala” (dial, display, dan handset)
yang berada dekat tempat duduk pengemudi.
Kelebihan yang
dimiliki dari teknologi adalah Bisa melayani komunikasi suara saja dan
merupakan teknologi awal komunikasi bergerak (mobile) yang diimplementasikan
dan dikomersialkan.
Kekurangan yang
dimiliki oleh teknologi ini antara lain :
·
Metode
transmisinya masih half-duplex meski pada perkembangannya mendukung full-duplex
·
Jumlah
pelangan terbatas
·
Jangkauan
jaringannya terbatas dan tidak mendukung komunikasi data.
2.
Teknologi
1G, 1.5G (First Generation)
Teknologi 1G
adalah teknologi nirkabel generasi pertama berupa telepon seluler (cellphone,
ada pula yang menyebutnya mobile phone). Teknologi ini adalah standar untuk
telepon seluler analog yang diperkenalkan sekitar 1980-an. Alat komunikasi pada
generasi teknologi ini awalnya digunakan untuk kepentingan militer, namun dalam
perkembangannya masyarakat umum yang menggunakan teknologi komunikasi ini.
Teknik komunikasi
yang digunakan pada generasi ini adalah Frequency Division Multiple Access
(FDMA). Teknik ini memungkinkan pembagian alokasi frekuensi pada suatu sel
untuk digunakan setiap pelanggan yang ada di sel tersebut, maksudnya untuk
setiap pelanggan saat sedang melakukan pembicaraan akan memiliki frekuensi
sendiri yang berbeda dengan frekuensi pelanggan lain dalam sel yang sama.
Prinsip ini sama dengan cara kerja setiap stasiun radio yang menyiarkan
menggunakan frekuensi yang berbeda antara satu stasiun dengan stasiun yang
lainnya).
Kelebihan
teknologi ini adalah Melayani komunikasi suara dan data berukuran kecil.
Kelebihan
Teknologi ini antara lain :
·
Tidak
dapat melayani komunikasi data dalam kecepatan tinggi dan besar
·
Kapasitas
trafik yang kecil
·
Jumlah
pelanggan yang dapat ditampung dalam satu sel sedikit
·
Penggunaan
spektrum frekuensi yang boros karena satu pengguna menggunakan satu buah kanal
frekuensi
·
Derau
intemodulasi (suara tidak jernih)
3.
Teknologi
2G (Second Generation)
Teknologi
2G adalah teknologi komunikasi generasi kedua yang muncul karena tuntutan pasar
dan kebutuhan akan kualitas yang semakin baik. Generasi 2G sudah menggunakan
teknologi digital, serta mekanisme Time Division Multiple Access (TDMA) dan Code
Division Multiple Access (CDMA) dalam teknik komunikasinya.
Teknologi
standar 2G yang berbasis TDMA salah satunya adalah GSM (Global System for
Mobile Communications). GSM adalah teknologi 2G berbasis TDMA yang dikembangkan
oleh study group yang bernama Groupe Special Mobile (GSM) untuk mempelajari dan
mengembangkan sistem telekomunikasi publik di Eropa. Pada tahun 1989, tugas ini
diserahkan kepada European Telecommunication Standards Institute (ETSI) dan GSM
fase I diluncurkan pada pertengahan 1991.
Alasan
munculnya GSM karena kebutuhan bersama terhadap satu sistem jaringan baru yang
dapat menjadi standar jaringan yang berlaku dan dapat diterapkan di seluruh
kawasan Eropa. Dalam sistem baru juga harus terdapat kemampuan yang dapat
mengantisipasi mobilitas pengguna serta kemampuan melayani lebih banyak
pengguna untuk menampung penambahan jumlah pengguna baru.
Jaringan
GSM merupakan jaringan yang paling banyak digunakan di dunia, pada tahun 1993,
sudah ada 36 jaringan GSM di 22 negara, dan akhir tahun 1993 berkembang menjadi
48 negara dengan 70 operator dan pelanggan berjumlah 1 milyar. Kini GSM di
gunakan di 212 negara dengan jumlah pelanggan mencapai 2 milyar di seluruh
dunia.
GSM
juga mendukung komunikasi data berkecepatan 14,4 Kbps (hanya cukup untuk melayani
SMS, download gambar, atau ringtone MIDI saja). Sedangkan teknologi standar 2G
yang berbasis CDMA adalah teknologi 2G berbasis CDMA yang beroperasi pada dua
kelas gelombang Band Class 0 (800 MHz) dan Band Class 1 (1900 MHz).
Diperkenalkan oleh Qualcomm pada pertengahan 1990-an dan di dukung oleh
AT&T, Motorola, Lucent, ALPS, GSIC, Prime Co, Samsung, Sony, US West,
Sprint, Bell Atlantic, dan Time Warner.
Tiga
keuntungan utama dari jaringan 2G daripada pendahulunya adalah percakapan
telepon dienskripsi secara digital, sistem 2G secara signifikan lebih efisien
pada spektrum yang memperbolehkan tingkat penetrasi lebih besar, dan 2G
memperkenalkan jasa pengiriman-penerimaan data untuk perangkat bergerak dimulai
dengan pesan singkat (SMS).
4. 2.5G,
2.75G (Second and A half Generation)
Penamaan 2.5G
digunakan untuk tujuan pemasaran saja. Teknologi yang disebut dengan 2.5G
adalah teknologi komunikasi yang merupakan peningkatan dari teknologi 2G
terutama dalam platform dasar GSM yang telah mengalami penyempurnaan, khususnya
untuk aplikasi data. Untuk yang berbasis GSM (TDMA) teknologi 2.5G di
implementasikan dalam GPRS (General Packet Radio Services) dan WiDEN (Wideband
Integrated Dispatch Enhanced Network), sedangkan yang berbasis CDMAone (CDMA)
diimplementasikan dalam CDMA2000-1x Release 0/RTT (1 Times Radio Transmission
Technology) atau IS-2000 (berdasar standar ITU) atau CDMA2000 (berdasar standar
3GPP2).
Provider 2.5G
menyediakan beberapa keuntungan 3G (seperti packet-switched) dan dapat
menggunakan sebagian dari infrastruktur 2G yang ada dalam jaringan GSM dan
CDMA. GPRS adalah teknologi 2.5G yang digunakan oleh operator GSM. Beberapa
protokol, seperti EDGE untuk GSM dan CDMA2000-1x RTT untuk CDMA, dapat
dikualifikasikan sebagai jasa 3G (sebab mereka mempunyai tingkat transfer data
di atas 144 Kbps), namun kemudian diistilahkan sebagai jasa 2.5G (atau ada pula
yang menyebutnya sebagai 2.75G yang terdengar lebih canggih) sebab mereka
beberapa kali lebih lambat dibanding jasa 3G “yang sebenarnya”.
GPRS (General Packet
Radio Services)
Adalah teknologi
2.5G yang disisipkan (overlay) di atas jaringan GSM untuk menangani komunikasi
data pada jaringan. Dengan kata lain dengan menggunakan handset GPRS,
komunikasi data tetap berlangsung di atas jaringan GSM (dengan GSM masih
menangani komunikasi suara dan transfer data ditangani oleh GPRS). Pengembangan
teknologi GPRS di atas GSM dapat dilakukan secara efektif tanpa menghilangkan
infrastruktur lama, yaitu dengan penambahan beberapa hardware dan upgrade
software baru pada terminal/station dan server GSM. Kecepatan transfer data
GPRS dapat mencapai hingga 160 Kbps. Teknologi GPRS memiliki 3 fitur
keunggulan, yaitu:
·
Always
Online. GPRS menghilangkan mekanisme dial kepada pengguna pada saat ingin
mengakses data, sehingga dikatakan GPRS selalu online karena transfer data
dikirim berupa paket dan tidak bergantung pada waktu koneksi.
·
An
Upgrade to existing networks (GSM and TDMA). Adopsi sistem GPRS tidak perlu
menghilangkan sistem lama karena GPRS dijalankan di atas infrastruktur yang
telah ada.
·
An
Integral part of EDGE and WCDMA. GPRS merupakan inti dari mekanisme pengiriman
paket data untuk teknologi 3G selanjutnya.
GPRS dibagi
menjadi 3 kelas berdasarkan kemampuannya, yaitu:
a.
KelasA
Dapat dihubungkan ke jaringan GPRS dan GSM (suara dan SMS) pada waktu besamaan
penggunannya, perangkat yang mendukung kelas A masih tersedia sampai saat ini.
b.
KelasB
Dapat dihubungkan ke jaringan GPRS dan GSM (suara dan SMS) tetapi hanya satu
yang dapat digunakan pada waktu yang sama. Ketika layanan GSM (telepon atau
SMS) digunakan, maka GPRS harus menunggu dan akan otomatis aktif kembali
setelah layanan GSM (telepon atau SMS) diakhiri. Kebanyakan perangkat GPRS
termasuk dalam kelas B.
c.
KelasC
Untuk menghubungkan layanan GPRS atau GSM (suara dan SMS), harus dilakukan
pengantian layanan secara manual antara kedua layanan (hampir sama seperti
kelas B hanya pergantian jaringan yang aktif tidak otomatis).
Kelebihan
teknologi ini antara lain :
·
Layanan
lebih banyak seperti komunikasi suara, SMS (Short Message Service; layanan dua
arah untuk mengirim pesan pendek sebanyak 160 karakter), voice mail, call
waiting, dan transfer data dengan kecepatan maksimal 9.600 bps (untuk SMS,
download gambar, atau ringtone MIDI).
·
Kapasitas
pengguna dapat lebih besar.
·
Suara
yang dihasilkan lebih jernih.
·
Tenaga
yang diperlukan untuk sinyal sedikit sehingga menghemat baterai, handset dapat
dipakai lebih lama, dan ukuran baterai bisa lebih kecil.
·
Sedangkan
kelemahan dari teknologi ini antara lain :
·
Kecepatan
transfer data masih rendah.
·
Tidak
efisien untuk trafik rendah.
·
Jangkauan
jaringan masih terbatas dan sangat tergantung oleh adanya BTS (cell tower).
5.
Teknologi
3G (Third Generation)
Teknologi 3G
adalah teknologi komunikasi generasi ketiga yang menjadi standar teknologi
telepon bergerak (mobile phone), menggantikan 2.5G. Hal ini berdasarkan ITU
(International Telecommunication Union) dengan standar IMT-2000.
Jaringan 3G
memungkinkan operator jaringan untuk menawarkan jangkauan yang lebih luas dari
fasilitas tingkat lanjut ketika mencapai kapasitas jaringan yang lebih besar
melalui peningkatan efisiensi penggunaan spektrum. Kemampuannya meliputi
komunikasi suara nirkabel dalam jangkauan area luas (wide-area wireless voice
telephony), panggilan video (video calls), dan jalur data kecepatan tinggi
nirkabel (broadband wireless data), dan semuanya itu berkerja dalam perangkat
bergerak (mobile). Fasilitas tambahan juga meliputi transmisi data HSPA yang
mampu untuk mengirim data dengan kecepatan sampai 14,4 Mbps untuk downlink dan
5,8 Mbps untuk uplink.
ITU mendefisikan
3G sebagai teknologi yang:
1.
Mempunyai
kecepatan transfer data sebesar 144 Kbps pada pengguna yang bergerak dengan
kecepatan 100 km/jam.
2.
Mempunyai
kecepatan transfer data sebesar 384 Kbps pada pengguna yang berjalan kaki.
3.
Mempunyai
kecepatan transfer data sebesar 2 Mbps pada pengguna diam (stasioner).
Teknologi 3G
diperkenalkan pada awalnya adalah untuk tujuan sebagai berikut:
1.
Menambah
efisiensi dan kapasitas jaringan.
2.
Menambah
kemampuan jelajah (roaming).
3.
Untuk
mencapai kecepatan transfer data yang lebih tinggi.
4.
Peningkatan
kualitas layanan (QoS atau Quality of Service).
5.
Mendukung
kebutuhan internet bergerak (mobile internet).
HSPA (High-Speed
Packet Access)
Adalah teknologi
3G yang merupakan teknologi dari penyatuan protokol teknologi mobile
sebelumnya, sehingga memperluas dan menambah kemampuan (terutama dari sisi
kecepatan transfer data) dari protokol UMTS yang telah ada sebelumnya. Karena
adanya perbedaan kemapuan (downlink dan uplink) tersebut HSPA dibagi menjadi 2
standar, yaitu:
1.
HSDPA
(High Speed Downlink Packet Access)
Merupakan standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer
downlink-nya (dari jaringan ke handset), dimana HSDPA dapat mencapai kecepatan
downlink 7.2 Mbps dan secara teori dapat ditinggkatkan sampai kecepatan 14.4
Mbps dengan maksimum uplink 384 kbps. HSDPA selain dapat digunakan oleh
handphone tetapi dapat pula digunakan oleh Notebook untuk mengakses data dengan
kecepatan tinggi.
2.
HSUPA
(High Speed Uplink Packet Access)
Merupakan standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer uplink-nya
(dari handset ke jaringan), dimana HSUPA dapat mencapai kecepatan uplink secara
teori sampai kecepatan 5.76 Mbps, tetapi HSUPA ini tidak implentasikan
(dikomersialkan) dan handset-nya tidak dibuat.
6. Teknologi
3.5G, 3.75G ( Third and A Half Generation)
Teknologi 3.5G
atau disebut juga Beyond 3G adalah peningkatan dari teknologi 3G, terutama
dalam peningkatan kecepatan transfer data yang lebih dari teknologi 3G (diatas
2 Mbps) sehingga dapat melayani komunikasi multimedia seperti akses internet
dan video sharing. Yang termasuk dalam teknologi ini adalah:
HSDPA (High Speed
Downlink Packet Access)
Adalah teknologi
3.5G yang merupakan Evolusi WCDMA dari Ericsson. HSDPA merupakan protokol
tambahan pada sistem WCDMA (Wideband CDMA) yang mampu mentransmisikan data
berkecepatan tinggi.
HSDPA fase pertama
berkapasitas 4,1 Mbps. Kemudian menyusul fase kedua berkapasitas 11 Mbps dan
kapsitas maksimal downlink peak data rate hingga mencapai 14 Mbps.
Kecepatan jaringan
HSDPA di lingkungan perumahan dapat melakukan download data berkecepatan 3,7
Mbps. Seorang yang sedang berkendaraan di jalan tol berkecepatan 100 km/jam
dapat mengakses internet berkecepatan 1,2 Mbps. Sementara itu, pengguna di
lingkungan perkantoran yang padat tetap masih dapat menikmati streaming video
meskipun hanya memperoleh 300 Kbps.
Kelebihan HSDPA
adalah mengurangi keterlambatan (delay) dan memberikan respon yang lebih cepat
saat pengguna menggunakan aplikasi interaktif seperti mobile office atau akses
internet kecepatan tinggi, yang dapat disertai pula dengan fasilitas gaming
atau download audio dan video. Kelebihan lain HSDPA, meningkatkan kapasitas
sistim tanpa memerlukan spektrum frekuensi tambahan, sehingga pasti akan
mengurangi biaya layanan mobile data secara signifikan.
WiBro (Wireless
Broadband)
Adalah teknologi
3.5G yang dikembangkan Samsung bersama dengan ETRI (Electronics and Technology
Research Institute) dan telah mendapat sertifikat dari WiMAX Forum. WiBro
merupakan bagian dari kebijakan bidang teknologi informasi Korea Selatan yang
dikenal dengan kebijakan 839. WiBro mampu mengirim data dengan kecepatan hingga
50 Mbps. Kecepatan transfer data itu mampu mengungguli kecepatan platform HSDPA
yang kecepatannya sampai 14 Mbps.
Kelebihan
teknologi ini antara lain :
·
Memiliki
kecepatan transfer data cepat (144 Kbps-2 Mbps); 2 Mbps untuk
lokal/indoor/slow-moving access; 384 Kbps untuk wide area access.
·
Layanan
data broadband seperti internet, video conference, video streaming, video on demand,
music on demand, games on demand.
·
Kualitas
suara yang lebih bagus.
·
Keamanan yang terjamin.
Kekurangan teknologi ini adalah Belum mencukupinya
kecepatan transfer data dalam melayani layanan multimedia yang memerlukan
kecepatan yang mumpuni.
7. Teknologi
4G (Fourth Generation)
Teknologi 4G (juga
dikenal sebagai Beyond 3G) adalah istilah dalam teknologi komunikasi yang
digunakan untuk menjelaskan evolusi berikutnya dalam dunia komunikasi nirkabel.
Menurut kelompok kerja 4G (4G working groups), infrastruktur dan terminal yang
digunakan 4G akan mempunyai hampir semua standar yang telah diterapkan dari 2G
sampai 3G. Sistem 4G juga akan bertindak sebagai platform terbuka di mana
inovasi yang baru dapat berkembang. Teknologi 4G akan mampu untuk menyediakan
Internet Protocol (IP) yang komperhensif di mana suara, data dan streamed
multimedia dapat diberikan kepada para pengguna “kapan saja, di mana saja”, dan
pada kecepatan transmisi data yang lebih tinggi dibanding generasi yang
sebelumnya.
Banyak perusahaan
sudah mendefinisikan sendiri arti mengenai 4G untuk menyatakan bahwa mereka
telah memiliki 4G, seperti percobaan peluncuran WiMAX, bahkan ada pula
perusahaan lain yang mengatakan sudah membuat sistem prototipe yang disebut 4G.
Walaupun mungkin beberapa teknologi yang didemonstrasikan sekarang ini dapat
menjadi bagian dari 4G, sampai standar 4G telah didefinisikan, mustahil untuk
perusahaan apapun sekarang ini dalam menyediakan kepastian solusi nirkabel yang
bisa disebut jaringan seluler 4G yang tepat sesuai dengan standar internasional
untuk 4G. Hal-hal seperti itulah yang mengacaukan statemen tentang “keberadaan”
layanan 4G sehingga cenderung membingungkan investor dan analis industri
nirkabel.
Kelebihan
teknologi ini antara lain :
1.
Mendukung
service multimedia interaktif, telekonfrensi, wireless intenet.
2.
Bandwidth
yang besar untuk mendukung multimedia service.
3.
Bit
rates lebih besar dari 3G.
4.
Global
mobility (skalabilitas untuk jaringan mobile), service portability, low-cost
service (biaya yang murah sampai 100 Mbps).
5.
Sepenuhnya
untuk jaringan packet-switched.
6.
Jaringan
keamanan data yang kuat.