Jumat, 19 Oktober 2018

Perbedaan Teknologi web 1.0 2.0 dan 3.0


Web adalah suatu ruang informasi di mana sumber  daya yang berguna diidentifikasi oleh pengenal global yang disebut Uniform Resource Identifier (URI).
1.       WEB 1.0
Secara umum, Web 1.0 dikembangkan untuk pengaksesan informasi dan memiliki sifat yang sedikit interaktif sedangan secara garis besar, sifat Web 1.0 adalah Read.
Merupakan teknologi Web generasi pertama yang merupakan revolusi baru di dunia Internet karena telah mengubah cara kerja dunia industri dan media. Pada dasarnya, Website yang dibangun pada generasi pertama ini secara umum dikembangkan untuk pengaksesan informasi dan memiliki sifat yang sedikit interaktif. Berbagai Website seperti situs berita “cnn.com” atau situs belanja “Bhinneka.com” dapat dikategorikan ke dalam jenis ini.
2.       WEB 2.0
Tak lama setelah munculnya Web 1.0, muncullah Web 2.0 yang merupakan revolusi bisnis di industri komputer yang disebabkan oleh penggunaan internet sebagai platform, juga merupakan suatu percobaan untuk memahami aturan untuk mencapai keberhasilan platform baru. Sifat Web 2.0 adalah Read-Write. Era Web 2.0 tidak membutuhkan orang jenius yang hanya berkutat sendiri di ruang tertutup atau laboratorium untuk membuat teknologi baru yang dipatenkan agar membuat dirinya menjadi terkenal. Tapi era ini lebih membutuhkan orang untuk saling berbagi ilmu, pengalaman atau lainnya sehingga terbentuk komunitas online besar yang menghapuskan sifat-sifat individu.
Pada umumnya, Website yang dibangun dengan menggunakan teknologi Web 2.0 memiliki fitur-fitur sebagai berikut:
a. CSS (Cascading Style Sheets)
b. Aplikasi Rich Internet atau berbasis Ajax
c. Markup XHTML
d. Sindikasi dan agregasi data menggunakan RSS/Atom
e. URL yang valid
f. Folksonomies
g. Aplikasi wiki pada sebagian atau seluruh Website


Ø  Perbedaan Web 1.0 dan 2.0 adalah sebagai berikut :
-          Perilaku pengguna Membaca Menulis
-          Pelaku utama Perusahaan Pengguna/Komunitas
-          Hubungan dengan server Client-server Peer to peer
-          Bahasa pemrograman penampil konten HTML XML
-          Pola hubungan penerbit-pengguna Searah Dua arah/ Interaktif
-          Pengelolaan konten Taksonomi/direktori Folksonomi/penanda/tag
-          Penayangan berbagai kanal informasi Portal RSS/Sindikasi
-          Hubungan antar pengakses Tidak ada Berjejaring
-          Sumber konten Penerbit/pemilik situs Pengguna

Yang menjadi kunci perbedaan dalam Web 2.0 dan Web 1.0 adalah keterbatasan pada Web 1.0 yang mengharuskan pengguna internet untuk datang ke dalam website tersebut dan melihat satu persatu konten di dalamnya.Sedangkan Web 2.0 memungkinkan pengguna internet dapat melihat konten suatu website tanpa harus berkunjung ke alamat situs yang bersangkutan.Kemampuan web 2.0 dalam melakukan aktivitas drag and drop, auto complete, chat, voice dapat dilakukan layaknya aplikasi desktop.

3.       WEB 3.0
Selanjutnya adalah Web 3.0, jika dunia seluler dikenal istilah 3G, maka di Internet ada yang namanya Web 3.0. Wow, apa pula ini? Apa bedanya dengan Web 2.0 yang sekarang sedang marak? Jangan salah, ternyata orang Indonesia juga sudah ada yang mengembangkannya.Konsep ini dapat diandaikan sebuah website sebagai sebuah intelektualitas buatan (Artificial Intelegence).Aplikasi – aplikasi online dalam website dapat saling berinteraksi, kemampuan interaksi ini dimulai dengan adanya web service.

Di web 3.0 ini, sudah terjadi konvergensi yang sangat dekat antara dunia TI dengan dunia telekomunikasi. Dunia web dan telco berkembang pesat seiring dengan kebutuhan pengguna.

Walaupun masih dalam perdebatan di kalangan analis dan peneliti, istilah Web 3.0 tetap berpotensi menjadi generasi teknologi di dunia Internet. Saat ini, definisi untuk Web 3.0 sangat beragam mulai dari pengaksesan broadband secara mobile sampai kepada layanan Web berisikan perangkat lunak bersifat on-demand. Namun, menurut John Markoff, Web 3.0 adalah sekumpulan teknologi yang menawarkan cara baru yang efisien dalam membantu komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online.
Berdasarkan definisi yang dikemukakan tersebut, maka pada dasarnya Semantic Web memiliki tujuan yang sama karena Semantic Web memiliki isi Web yang tidak dapat hanya diekpresikan di dalam bahasa alami yang dimengerti manusia, tetapi juga di dalam bentuk yang dapat dimengerti, diinterpretasi dan digunakan oleh perangkat lunak (software agents). Melalui Semantic Web inilah, berbagai perangkat lunak akan mampu mencari, membagi, dan mengintegrasikan informasi dengan cara yang lebih mudah.
Pembuatan Semantic Web dimungkinkan dengan adanya sekumpulan standar yang dikoordinasi oleh World Wide Web Consortium (W3C). Standar yang paling penting dalam membangun Semantic Web adalah XML, XML Schema, RDF, OWL, dan SPARQL.
Ø  Mungkin ini beberapa referensi ciri khas dari web 3.0
a)      Transformation dari tmp penyimpanan yang bersifat terpisah pisah menjadi satu.
b)      Ubiquitous connectivity, memungkinkan info diakses di berbagai media.
c)       Network computing, software-as-a-service business models, Web services interoperability, distributed computing, grid computing and
d)      cloud computing;
e)      Open technologies, sebagian besar semuanya berjalan dalam platform open source / free.
f)       Open identity, OpenID, seluruh info adalah bebas dan sebebas – bebasnya.
g)      The intelligent web, Semantic Web technologies such as RDF, OWL, SWRL, SPARQL, GRDDL, semantic application platforms, and statement-
h)      based datastores
i)        Distributed databases, database terdistribusi dalam WWD ( World Wide Database ).
j)        Intelligent applications.


0 komentar:

Posting Komentar